Saturday, 18 June 2011

Gunung Semeru Gunung tertinggi di Pulau Jawa

ENGLISH/INDONESIAN

Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa. Gunung semeru tingginya 3676 m dan sering disebut gunung Mahameru. Gunung Semeru terletak di perbatasan kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, propinsi Jawa Timur.

Lihat Peta lokasi Gunung Semeru di peta yang lebih besar
Gunung Semeru merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Bromo - Semeru. Meskipun merupakan Taman Nasional dan merupakan daerah tujuan wisata favorit, namun sebenarnya kedua gunung ini adalah gunung aktif yang sering meletus dan berbahaya. Gunung Semeru merupakan gunung yang sangat aktif. Hampir setiap 5 sampai dengan 30 menit dari kepundan gunung Semeru terjadi letusan disertai dengan semburan asap panas, dan material lainnya seperti debu dan kerikil namun biasanya letusan tersebut tidak terlalu besar dan berbahaya.
Gunung Semeru, gunung Bromo, Ranu Kumbolo dan Ranu Pani
Jika terjadi letusan besar disertai dengan keluarnya lava pijar baik dari gunung Semeru maupun dari gunung Bromo, biasanya jalur wisata atau pendakian ke gunung Bromo atau gunung semeru ditutup karena terlalu berbahaya. Meskipun berbahaya, keluarnya lava pijar tersebut kadang-kadang menjadi daya tarik wisatawan. Meskipun demikian biasanya wisatawan dilarang mendekat dengan jarak radius tertentu dari puncak gunung, tergantung skala besarnya letusan.
Meskipun berbahaya Gunung Bromo Semeru tetap menjadi tujuan wisata yang sangat menarik karena pemandangan alamnya yang sangat indah dan spektakular.
Gunung Semeru-Bromo dilihat dari gunung penanjakan
Jalur untuk pendakian gunung Semeru biasanya lewat Tumpang (610 m dpl). Kota Tumpang dapat dicapai dari kota Malang dengan menggunakan angkot. Dari Tumpang ke desa terakhir yaitu desa Ranu Pani (2120 m dpl) dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan hardtop atau truk yang dapat disewa atau bayar perorangan bersama-sama dengan warga Ranupani, namun harus menunggu hingga muatan penuh.
Jarak Tumpang Ranu Pani sekitar 25 km melewati desa gubuk Klakah (1170 m dpl), desa Ngadas (2140 m dpl) dan pertigaan Jemplang (2354 m dpl). Pertigaan Jemplang ini jalan menuju Gunung Bromo dan Ranu Pani.
Jalan Tumpang - Ranu Pani sangatlah buruk terutama antara Jemplang - Ranu Pani. Hanya kendaraan four wheel atau truk yang dapat melewati jalan ini. Saat musim hujan jalan ini berubah menjadi kubangan lumpur. Biasanya roda kendaran hardtop diberi baju rantai  agar tidak tergelincir. Sungguh sangat disayangkan meskipun menyandang predikat Taman nasional namun kondisi infrastruktur tidak mendapat perhatian.
Angkutan ke Ranu Pani dari Tumpang
Ranu dalam bahasa lokal sekitar Semeru berarti Danau. Sekitar 300 m dari Ranu Pani terdapat ranu Regulo. Di Ranu Pani terdapat pondok pendaki dan tempat mengurus ijin untuk pendakian.
Perjalanan selanjutnya dari Ranu Pani hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki menuju Ranu Kumbolo (2389 m dpl) sejauh ssekitar 8 km. Disini terdapat pondok pendaki tempat untuk beristirahat. Suasana dan pemandangan di RanuKumbolo sangat indah.
Danau Ranu Kumbolo

Perjalanan selanjutnya menuju kalimati (2670 m) suatu daerah relatif terbuka dan datar yang bisa digunakan untuk base camp.Jika mendirikan tenda dan ingin tidur sebaiknya menyimpan makanan dalam satu tempat yang aman karena banyak tikus.
Pondok pendaki Kalimati
Perjalanan selanjutnya adalah ke Arcopodo (2900 m dpl). Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Arcopodo merupakan batas vegetasi. Perjalanan selanjutnya menuju puncak adalah medan kerikil, pasir dan bebatuan.Meskipun kita dapat berkemah di Arcopodo, tetapi tidak dianjurkan karena kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan.
Arcopodo
Perjalanan Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati medan kerikil, pasir dan bebatuan yang sangat curam dan mudah longsor Jika anda melakukan perjalanan dalam rombongan, sebaiknya berjalan bersama-sama dan menjaga jarak tidak terlalu jauh. Hal ini untuk menghindari tertimpa longsoran bebatuan dari pendaki di depan anda.
Semua barang bawaan sebaiknya kita tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo. Badan dalam kondisi segar, dan efektif dalam menggunakan air. Perjalanan pada siang hari medan yang dilalui terasa makin berat selain terasa panas juga pasir akan gembur bila terkena panas. Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.
Di puncak Gunung Mahameru (Semeru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 - 10 derajad Celcius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celcius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember - Januari sering ada badai.
Siang hari arah angin menuju puncak, untuk itu hindari datang siang hari di puncak, karena gas beracun dan letusan mengarah ke puncak.
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.

No comments:

Post a Comment

;nnpz','_tapgmz');