Thursday, 29 September 2011

SHALAT JUMAT DI MASJID ROMA

ENGLISH/INDONESIAN

Dua Minggu lalu penulis melakukan kunjungan ke Roma, Italia selama beberapa hari. Kebetulan salah satu hari kunjungan itu adalah hari Jumat, sehingga penulis bermaksud mencari masjid untuk shalat Jumat. Setelah coba tanya sana-sini, maka diperoleh informasi bahwa di Roma hanya terdapat sebuah Masjid dan letaknya agak di pinggir kota Roma. Karena letaknya yang agak jauh maka saya tidak dapat menemukan di peta kota Roma yang sudah saya siapkan dari jakarta ataupun peta-peta yang ada di hotel. Karena kebanyakan peta-peta tersebut hanya berisi sekitar pusat kota Roma. Info yang di dapat, untuk mudahnya disarankan untuk menggunakan taksi menuju masjid Roma, tarifnya sekitar 10 s/d 15 Euro dari pusat kota.
Akhirnya saatnya tiba dan penulis berangkat ke masjid menggunakan taksi. Biaya yang saya bayar untuk taksi dari pusat kota ke Masjid adalah 12,60 Euro.
Akhirnya tibalah di Masjid Roma. Subhanallah ternyata masjidnya cukup besar dan Asri di daerah yang hijau. Dari info yang dikumpulkan setelah kembali ke tanah air, ternyata Masjid Roma ini kabarnya masjid terbesar di Eropa (Khususnya negara non muslim eropa).
Masjid Roma
Masjid Roma ini berdiri di atas lahan seluas 30.000 m persegi. Ruang shalat utama terletak di lantai 2 dengan ukuran 40 m x 60 m. pada sisi kanan dan kiri ruang shalat utama terdapat lantai ketiga untuk menampung tambahan jemaah. Jemaah wanita disediakan dibagian pojok kanan belakang  ruang shalat utama dan lantai 3 bagian kanan. Kubah utama masjid berdiameter 20 m dan dikelilingi 16 kubah yang lebih kecil. Menara setinggi 40 meter melengkapi komplek masjid Roma. Ruang Wudhu dan toilet terletak dibawah ruang shalat utama. Ruang penunjang lain adalah perpustakaan, ruang konferensi, pos jaga dan apartemen untuk petugas dan imam.
Masjid Roma dibangun sejak tahun 1984 dan selesai tahun 1994. Lahan disediakan oleh pemerintah kota Roma dan biaya pembangunan diberikan atas sumbangan-sumbangan negara-negara Islam termasuk Indonesia dengan kontribusi terbesar dari pemerintah kerajaan Arab Saudi.

Pada saat masuk ke dalam ruang shalat  masih kurang setengah jam dari waktu shalat, jadi kondisi masjid masih sepi. Menurut software waktu shalat sudah diinstal di handphone seharusnya waktu shalat jumat hari itu adalah jam 13:06, namun azan baru berkumandang jam 13:16. Azan yang dikumandangkan tidak semerdu azan yang biasa dikumandangkan di tanah air ataupun di Masjidil Haram atau masjid Nabawi, namun menyentuh kalbu penulis karena sudah seminggu baru mendengar azan lagi. Setelah itu khatib naik mimbar memberikan khotbah pertamanya dalam bahasa Arab. Setelah khutbah pertama selesai seorang laki-laki lain maju dan membacakan terjemahan khutbah dalam bahasa Italia. Setelah selesai khatib melanjutkan kutbah kedua dan langsung ditutup dengan doa (kutbah kedua tidak diterjemahkan). Selesai khutbah dilanjutkan iqamah dan shalat jumat. Hal yang mungkin perlu ditiru di tanah air adalah masjid Roma mengakomodasi jemaah wanita untuk shalat jumat. Meskipun ada masjid di tanah air yang mengakomodasi wanita untuk shalat jumat, namun jarang sekali.
Selesai shalat jumat semua jemaah berdiri, yang membuat penulis bertanya-tanya. Ternyata akan dilaksanakan shalat jenazah.. Keranda jenazah tidak diusung tetapi didorong seperti di rumah sakit.

Selasai ibadah shalat jumat dihalaman luar masjid banyak penjaja makanan dan suevenir islami. Nah setelah seminggu tidak mengkonsumsi daging akhirnya ada juga nih masakan halal. Jadilah kebab sebagai menu makan siang.
Sambil makan mata mengawasi jalan raya menunggu taksi lewat. Satu menit, ... dua menit,...tiga menit ....sepuluh menit tak ada satupun taksi yang lewat. Maklum masjid roma memang terletak dipinggiri kota dan tidak terlalu ramai hingga jarang sekali ada taksi lewat. Setelah cukup lama menunggu dan tidak ada tanda-tanda taksi lewat hati menjadi gelisah bagaimana kembali ke kota. Akhirnya penulis putuskan untuk berjalan kaki sambil mengingat-ingat rute yang tadi dilewati taksi pada saat berangkat.
Kebetulan saat berjalan tersebut ada juga jemaah lain yang juga sedang berjalan dengan arah yang sama. Penulis coba tanyakan kepadanya cara menuju ke Roma Termini (pusat stasiun kereta api di pusat kota Roma). Jemaah tersebut mengajak penulis bersamanya, karena kebetulan ia juga searah dengan penulis. 
Jemaah tersebut bersama istrinya dan seorang anaknya yang berusia sekitar 5 tahun. Ia bernama  afzal awan malik berasal dari pakistan sedangkan istrinya berasal dari Filipina.
Bersama-sama Kami tiba di sebuah stasiun kereta listrik. Masuk stasiun ini tidak ada pintu gerbang/ pemeriksaan. Penulis bertanya kepadanya dimana membeli tiket, namun menurutnya tidak perlu. Penulis tanya apakah gratis, menurutnya tidak dan dia menjelaskan sesuatu yang saat itu penulis kurang pahami, tetapi yah ikut sajalah. Setelah naik kereta listrik dan melewati beberapa stasiun kami turun di sebuah stasiun untuk berganti kereta listrik Kali ini kami akan menggunakan kereta subway. Ketika penulis bermaksud membeli tiket dicegah olehnya dan ia membelikan tiket untuk penulis. Akhirnya penulis turun di stasiun Roma termini, sedangkan mereka melanjutkan dan akan turun di staiun berikutnya. Alhamdulillah Allah telah menolong hambanya dengan berbagai macam cara.

Bagaimana Cara ke sana
Pada bagian awal tulisan telah disebutkan cara termudah adalah menggunakan taksi. Namun untuk kembalinya akan kesulitan mencari taksi karena jarang ada taksi lewat ke sana. Alternatif lain yang lebih baik dan murah adalah menggunakan kereta listrik. Sebenarnya penulis juga telah mencoba untuk menggunakan kereta metro, namun karena tidak punya peta route metro dan pada saat tanya di loket tiket, petugasnya juga tidak tahu yah jadinya naik taksi deh. 
Setelah tiba di tanah air dan coba pelajari rute kereta metro, sebenarnya mudah saja untuk ke Masjid Roma menggunakan kereta metro. Berikut tips nya untuk ke Masjid Roma menggunakan kereta metro.
Untuk anda yang datang dari pusat kota anda dapat naik kereta Metro line A dari termini ke stasiun Flaminio.  Dari Flaminio anda berganti kereta menggunakan Metro Line F menuju stasiun Campi Sportivi. Dari stasiun Campi Sportivi anda tinggal berjalan beberapa puluh meter menuju Masjid Roma. Perlu diingat untuk tiap-tiap line kereta memiliki stasiun tersendiri, jadi jika anda pindah kereta dari line A ke line F atau sebaliknya di Flaminio maka anda harus keluar dulu dari stasiun line A dan masuk di stasiun line F atau sebaliknya. Harga tiket juga tidak terlalu mahal, ada tiket jam-jaman, tiket harian, tiket mingguan atau bulanan. untuk tiket jam-jaman harganya sekitar 1 euro. Karena perjalanan dari termini ke Flaminio dan dari Flaminio ke Campi Sportivi masing-masing tidak sampai satu jam, maka cukup beli tiket 1 jam untuk masing-masing line. Untuk anda yang berasal dari lokasi lain di roma anda dapat menggunakan rute lebih jelas dengan melihat gambar berikut 
Rute kereta metro ke Masjid Roma

Lokasi Masjid Roma

















1 comment:

  1. Special thanks to Mr afzal awan malik & his family, That show me the way to rome centre. May Allah reward as much as possible for all the help he has given

    ReplyDelete

;nnpz','_tapgmz');