ENGLISH/INDONESIAN
Kota Tua Semarang suatu kawasan di daerah semarang yang banyak terdapat gedung-gedung tua peninggalan penjajahan Belanda yang hingga sekarang masih ada. Usia-usia bangunan tersebut ada yang lebih dari satu abad bahkan ada yang dua setengah abad. Gedung-gedung tua bersejarah tersebut menjadi daya wisata tarik kota Semarang.
Beberapa bangunan tua dan bersejarah dan masih dipergunakan tersebut di anataranya adalah
Lawang Sewu.
Lawang Sewu, Semarang adalah bangunan peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1904. Lawang Sewu berasal dari bahasa Jawa yang berarti pintu Seribu. (Lawang = pintu, Sewu = seribu). Disebut demikian karena banyaknya jumlah pintu yang ada dan juga ukuran jendela-jendela yang besar yang menyerupai pintu. Meskipun demikian jumlah sebenarnya tidak mencapai seribu. More info on Lawang Sewu
Nama Gereja ini sebenarnya adalah Geraja GPIB Emanual. Berusia lebih dari 200 tahun dan dijadikan "tetenger" (Landmark) kota Semarang. Terletak di Jalan Let Jend. Suprapto no.32. Dinamai gereja Blenduk karena dibagian atas 2 menara dan sebuah kubah besar. Kubah dalam bahasa Jawa berarti Blenduk. Bangunan ini mulai berdiri pada tahun 1753, digunakan untuk gereja NEDERLANDSCHE INDISCHE KERK.
Gedung ini diperbaiki lagi pada tahun 1756, 1787, dan 1794. Pada tahun 1894 bangunan ini dirombak seperti keadaan sekarang. Arsitek pembangunan ini adalah HPA DE WILDE dan WWESTMAS. Keberadaan gereja ini berperan besar terhadap perkembangan agama kristen di Semarang
Masih banyak lagi gedung-gedung tua bersejarah di kawasan kota Tua Semarang seperti Mercusuar, Susteran Ordo Fransiskan, Bank Export Import Indonesia, PT Djakarta Lloyd, PT Pelni, PT Perkebunan XV, Kantor Gabungan Koperasi Batik Indonesia,
Kota Tua Semarang suatu kawasan di daerah semarang yang banyak terdapat gedung-gedung tua peninggalan penjajahan Belanda yang hingga sekarang masih ada. Usia-usia bangunan tersebut ada yang lebih dari satu abad bahkan ada yang dua setengah abad. Gedung-gedung tua bersejarah tersebut menjadi daya wisata tarik kota Semarang.
Beberapa bangunan tua dan bersejarah dan masih dipergunakan tersebut di anataranya adalah
Lawang Sewu.
Lawang Sewu, Semarang adalah bangunan peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1904. Lawang Sewu berasal dari bahasa Jawa yang berarti pintu Seribu. (Lawang = pintu, Sewu = seribu). Disebut demikian karena banyaknya jumlah pintu yang ada dan juga ukuran jendela-jendela yang besar yang menyerupai pintu. Meskipun demikian jumlah sebenarnya tidak mencapai seribu. More info on Lawang Sewu
Foto Lawang Sewu
Masjid besar Kauman Semarang Dahulu bernama Masjid Agung Semarang Hal ini dapat dilihat di gerbang Masjid dan tertulis di fasad depan masjid. Tulisan dengan aksara arab cukup besar, namun masyarakat lebih mengenal masjid ini dengan sebutan Masjid Besar Kauman Semarang. Masjid besar Kauman Semarang didirikan pada awal abad ke-16 oleh Kiai Ageng Pandanaran. More info on MASJID BESAR KAUMAN SEMARANG
Foto Masjid besar Kauman Semarang
Gereja Blenduk
Gedung ini diperbaiki lagi pada tahun 1756, 1787, dan 1794. Pada tahun 1894 bangunan ini dirombak seperti keadaan sekarang. Arsitek pembangunan ini adalah HPA DE WILDE dan WWESTMAS. Keberadaan gereja ini berperan besar terhadap perkembangan agama kristen di Semarang
Foto Gereja Blenduk
Kantor Pos Besar Semarang
Kantor Pos Besar Semarang ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Semarang. Kantor Pos Besar Semarang terletak di jalan Pemuda No 4 SEMARANG. Bangunan ini dibangun pada saat pelayanan jasa pos di Indonesia hampir setengah abad. Sebelumnya, ketika lembaga pos yang dibentuk oleh J.P.Theben Tervile ini pada tahun 1862 mulai beroperasi, gedung yang ditempati berada di Kota Lama, berseberangan dengan kantor pelayanan jasa komunikasi di Jalan Letjend Suprapto, lebih ke arah barat. Adapun Semarang termasuk dalam tiga kota pertama di nusantara yang memelopori jasa pos. Gedung ini pernah digunakan sebagai Kantor Pos dan Telegrap, namun sekarang hanya digunakan oleh kantor pos saja. Tahun 1979 pernah dilakukan pemugaran pada gedung ini, serta penambahan ruang pada bagian belakang bangunan.
Foto Kantor Pos Besar Semarang
Tugu Titik Nol KM Semarang.
Berada di depan Kantor Pos Besar Semarang. Titik nol kilometer sudah ada sejak jaman Belanda yang dahulu ditentukan dengan mengambil titik ini pada setiap Kantor Pos Pusat dari masing – masing kota. Jadi nol kilometer Semarang bukanlah di alun-alun Simpang Lima ataupun di Tugu Muda
Foto Tugu Titik Nol KM Semarang
Stasiun Besar Semarang Tawang
Stasiun Besar Semarang Tawang mulai beroperasi pada 1 Juni 1914, dibangun oleh perusahaan kereta api NIS (Nederlandsch-Indische Spoorwegmaatschappij).
Stasiun Besar Semarang Tawang dibangun untuk menggantikan Stasiun Semarang di Tambaksari yang sudah dioperasionalkan sejak tahun 1867 namun dianggap sudah tidak memadai lagi. Stasiun Semarang . Stasiun Semarang Tawang diarsiteki JP de Bordes. Kemegahan bangunan tinggi dengan pilar dan tembok kokoh. Bagian puncak atap berbentuk kubah merupakan gaya arsitektur masa itu. Bentuk lengkung dan persegi mendominasi ornamen bangunan. Kanopi di depan pintu masuk menambah kesan eksklusif stasiun ini. Meski hasil rancangannya terkesan megah, arahan dari direksi NIS di Den Haag (Belanda) lebih menekankan pada bangunan yang fungsional. Disaat yang hampir bersamaan, pada 6 Agustus 1914, perusahaan kereta api SCS (Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij) meresmikan Stasiun Semarang Poncol yang dirancang oleh arsitek Henry Maclaine – Pont.
Foto Stasiun Besar Semarang Tawang
Mercusuar
Dibangun pada tahun 1884. Pembangunan mercusuar ini berkaitan dengan pembangunan kota Semarang sebagai kota Semarang sebagai kota Pelabuhan oleh Pemerintah kolonial untuk pengangkutan ekspor gula ke dunia. Pada masa abad XIX Indonesia waktu itu bernama Hidia Belanda pernah menduduki peringkat kedua sebagai penghasil gula dunia. Bangunan Mercusuar ini adalah satu-satunya di Jawa Tengah. Mercusuar ini berada di Pelabuhan Tanjung Emas
Jembatan Mberok
Jembatan ini merupakan penghubung utama antara jalan Pemuda dan Jalan Mpu Tantular, dibangun tahun 1705. Pada waktu itu, dilokasi Kota Lama yang disebut juga OUDSTADT dibagun benteng berbentuk segi lima, dinamai Benteng VIJHOEK, salah satu pintu gerbang benteng ini adalah Jembatan Berok yang waktu itu bernama DEZUIDER PORT.
Kemudian nama Jembatan ini berubah menjadi GOUVERNEMENTSBRUG. Nama ini didapat karena lokasinya berdekatan kantor Balai Kota, yang berlokasi di Gedung KeuanganGEDUNG PAPAK saat ini. Beberapa tahun kemudian, jembatan ini berganti nama dengan SOCIETEITSBRUG.
Hal ini terjadi karena didekat jembatan tersebut berdiri Gedung Kesenian SOCIETEIT DE HARMONIE, berlokasi di Bank Eksim saat ini. Tahun 1824 dengan dibongkarnya dindin benteng VIJHOEK, jembatan ini mempunyai arti yang penting. Tahun 1910 jembatan ini diperbaiki dengan diberi lampu penerangan. Perbaikan besar terakhir dilaksanakan pada tahun 1980. Dinamai jembatan "BEROK" karena orang pribumi tidak bisa melavalkan kata "BURG" yang dalam bahasa Belanda berati jembatan.
Masih banyak lagi gedung-gedung tua bersejarah di kawasan kota Tua Semarang seperti Mercusuar, Susteran Ordo Fransiskan, Bank Export Import Indonesia, PT Djakarta Lloyd, PT Pelni, PT Perkebunan XV, Kantor Gabungan Koperasi Batik Indonesia,
Lihat Kota Tua Semarang di peta yang lebih besar
No comments:
Post a Comment