ENGLISH/INDONESIAN
Istana Maimun terletak di kota Medan, propinsi Sumatra utara, lebih tepatnya di jalan Brigjen Katamso. Istana Maimun menjadi obyek wisata karena usianya yang sudah tua, keindahannya juga lokasinya yang di tengah kota dekat berbagai fasilitas seperti hotel berbintang maupun melati, rumah makan, mall, pertokoan dan lain-lain. Selain itu lokasi Istana Maimun juga berdekatan dengan Taman kolam Raya Sri Deli dan Masjid Raya Al-Mahsun Medan.
Bangunan utama merupakan sebuah ruang pertemuan yang dahulunya biasa digunakan untuk menerima tamu atau sebagai tempat upacara-upacara resmi kesultanan. Saat ini kesultanan Deli sudah tidak memiliki kekuasaan lagi dan istana ini sebagaian dijadikan musium dan untuk tempat wisata serta dibuka untuk umum.
Dibagian halaman terdapat prasasti dan bangunan tempat meriam patah. Yang menurut legenda merupakan penjelmaan dari seseorang yang berubah menjadi meriam untuk menghadapi serangan dari Aceh. Konon meriam tersebut dapat melontarkan pelurunya sendiri dan menjadi patah karena terlalu panas.
Istana Maimun terletak di kota Medan, propinsi Sumatra utara, lebih tepatnya di jalan Brigjen Katamso. Istana Maimun menjadi obyek wisata karena usianya yang sudah tua, keindahannya juga lokasinya yang di tengah kota dekat berbagai fasilitas seperti hotel berbintang maupun melati, rumah makan, mall, pertokoan dan lain-lain. Selain itu lokasi Istana Maimun juga berdekatan dengan Taman kolam Raya Sri Deli dan Masjid Raya Al-Mahsun Medan.
Lihat Peta lokasi ISTANA MAIMUN MEDAN di peta yang lebih besar
Istana Maimun merupakan peninggalan kesultanan Deli. Istana ini dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Deli saat itu yaitu Sultan Mahmoed Al-Rasyid Perkasa Alamsyah. Hal ini dapat dilihat pada prasasti di depan tangga masuk istana.
Prasati pada tangga masuk istana
Istana Maimun merupakan bangunan dua lantai yang terdiri atas bangunan utama dan bangunan pada sayap kiri dan kanan. Istana Maimun memiliki lahan yang cukup luas dengan luas lahan sekitar 120 m x 200 m sedangkan untuk luas bangunannya sekitar 23 m x 72 m per lantainya (berdasarkan google earth).
Bangunan utama merupakan sebuah ruang pertemuan yang dahulunya biasa digunakan untuk menerima tamu atau sebagai tempat upacara-upacara resmi kesultanan. Saat ini kesultanan Deli sudah tidak memiliki kekuasaan lagi dan istana ini sebagaian dijadikan musium dan untuk tempat wisata serta dibuka untuk umum.
Dibagian halaman terdapat prasasti dan bangunan tempat meriam patah. Yang menurut legenda merupakan penjelmaan dari seseorang yang berubah menjadi meriam untuk menghadapi serangan dari Aceh. Konon meriam tersebut dapat melontarkan pelurunya sendiri dan menjadi patah karena terlalu panas.
Ruang pertemuan pada bangunan utama
Bangunan Sayap Istana
Prasasti Meriam Patah
No comments:
Post a Comment