Sunday 15 September 2013

PULAU ELLIS, NEW YORK, AMERIKA SERIKAT

ENGLISH/INDONESIAN

Pulau Ellis terletak di gerbang masuk pelabuhan Kota New York, Amerika Serikat.


Lihat Pulau Ellis di peta yang lebih besar
Pulau Ellis adalah pintu masuk bagi jutaan imigran ke Amerika Serikat yang berperan sebagai stasiun inspeksi imigran tersibuk di negara ini sejak 1892 hingga 1954. Pulau ini terus dikembangkan melalui reklamasi tanah antara 1892 dan 1934. Sebelumnya, beberapa pulau kecil asli merupakan tempat berdirinya Fort Gibson dan sebuah magasin laut. Pulau ini menjadi bagian dari Statue of Liberty National Monument pada tahun 1965, dan sejak 1990 pulau ini memiliki museum imigrasi yang dikelola oleh National Park Service. Keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat tahun 1998 menyatakan bahwa sebagian besar pulau ini adalah bagian dari New Jersey.

Sebagian besar pendatang yang tiba di Pulau Ellis, diizinkan masuk ke Amerika. Namun, ada sedikit yang di tolak dan dipulangkan kembali ke Negara mereka.  Mereka yang menderita penyakit menular, gila, atau yang di curigai sebagai penjahat!. Mereka ini tentu saja sangat sedih. Banyak pula yang menangis. Mereka sudah belayar jauh menyebrangi samudera dari Negara asal mereka. Jerih lelah mereka menjadi sia sia. Itulah sebabnya, Pulau Ellis mendapat julukan Pulau Air Mata, atau Pulau Patah Hati.

Pulau Ellis terlihat bersebelahan dengan pulau liberty
Setelah Perang Dunia ke II, Amerika mendirikan kedutaan Amerika di banyak Negara. Siapapun yang ingin datang ke Amerika, bisa mengurus izinnya di kedutaan Amerika yang ada di Negara masing masing. Jadi, tidak perlu jauh jauh datang ke Pulau Ellis. Pada tahun 1954, Pulau Ellis pun ditutup. Gedung kantor imigrasi di Pulau Ellis dibuka kembali untuk umum. Namun, kantor imigrasi dijadikan Museum Imigrasi Pulau Ellis.
Badai Sandy yang terjadi pada 29 Oktober 2012 menyebabkan banjir setinggi 2,4 meter di Pulau Ellis menyebabkan kerusakan pada sistem pemanas dan listrik museum itu.
 Badan Taman Nasional Amerika Serikat mengatakan museum itu kini tengah diperbaiki dan kemungkinan besar masih akan tutup sepanjang tahun ini.
Meski koleksi museum itu tidak mengalami kerusakan dalam badai tersebut namun lebih dari 1 juta barang terpaksa dipindahkan karena tidak adanya listrik berarti tidak mungkin menciptakan kondisi lingkungan yang ideal bagi koleksi-koleksi itu


No comments:

Post a Comment

;nnpz','_tapgmz');