Sunday 23 July 2017

MENIKMATI KAWAH RATU GUNUNG SALAK YANG LUAR BIASA

Sabtu 1 juli 2017 kami melakukan pendakian ke Kawah Ratu Gunung Salak. Perjalanan ini kami pilih dengan tujuan untuk pemanasan sebelum kami melakukan pendakian ke Mahameru tanggal 11 Juli 2017. Selain itu pendakian ke kawah ratu tidaklah terlalu berat dan dapat dilakukan dalam waktu satu hari. Pertimbangan lain adalah di sekitar basecamp Kawah Ratu terdapat banyak sekali daerah wisata. Jadi selain kami bertiga (Saya, sertta anak saya Hanny dan Randy) bisa melakukan pendakian, istri, anak dan menantu yang tidak ikut melakukan pendakian dapat menikmati wisata alam disekitar basecamp kawah ratu selagi kami melakukan pendakian. Alasan lain juga rencanya setelah turun dari pendakian, kami akan mengunjungi obyek wisata alam lainnya disekitar base camp.

Untuk melakukan pendakian ke Kawah Ratu dapat dilakukan melalui rute Pasir Reungit/Gunung Bunder yang masuk dalam wilayah kabupaten Bogor serta rute Cidahu/Javana Spa yang masuk dalam wilayah kabupaten Sukabumi.


Peta Lokasi pendakian Kawah Ratu Gunung Salak

Saya sendiri sudah pernah melakukan pendakian ke Kawah Ratu sebanyak empat kali di perioda tahun 1986  hingga 1990. Tak terasa pendakian terakhir ke Kawah Ratu sudah 27 tahun yang lalu. Meskipun sudah beberapa kali melakukan pendakian ke Kawah Ratu, namun keindahan alam Kawah Ratu yang luar biasa membuat saya tak pernah bosan untuk melakukan pendakian ke sana. Buat saya Kawah Ratu ini bagaikan surga, seperti digambarkan dalam al quran dimana sungai-sungai mengalir di bawahnya.


Foto Gerbang Masuk Kawasan wisata Gunung Bunder

Mengingat tanggal 1 juli 2017 merupakan hari sabtu/weekend dan masih dalam suasana liburan hari Raya Idul Fitri, maka untuk menghindari kemacetan kami berangkat pagi-pagi sekitar jam 06:09 dari Jakarta. Sekitar 2 jam kami sudah tiba di pos pintu masuk kawasan wisata gunung Bunder. Kami membayar Rp 92.500 untuk masuk kawasan untuk satu mobil dengan tujuh penumpang.

Foto Akses Masuk ke Kawah Ratu

Pukul 08:30 kami Tiba di akses masuk camping ground Pasir Reungit. Posisinya bersebelahan dengan akses masuk ke lokasi wisata Curuk Ngumpet I. Setelah melakukan persiapan kami mulai melakukan pendakian pukul 09:00. Dari akses masuk tersebut akan melewati camping ground pendakian Kawah Ratu/Gunung Salak I.
  
Foto kawasan camping ground pendakian Kawah Ratu/Gunung Salak I

Sekitar 5 s/d 10 menit berjalan kaki dari akses masuk akan menjumpai POS Pendaftaran pendakian Kawah Ratu/Gunung Salak I. Di sini para pendaki dikenakan tarif restribusi sebesar RP 15.000,- per orang ditambah RP 5.000,-/rombongan. Di Pos ini akan ditanya oleh petugas apakah diantara anggota rombongan sudah ada yang pernah melakukan pendakian ke Kawah Ratu/Gunung Salak I sesuai tujuan pendakian anda. Jika rombongan anda belum ada yang pernah melakukan pendakian ke Kawah Ratu/Gunung Salak I, biasanya petugas akan mewajibkan rombongan menggunakan pemandu. Info yang saya dengar tarif pemandu ini cukup mahal. Sebenarnya track Pasir Reungit Kawah Ratu cukup jelas dan mudah serta banyak yang melakukan pendakian terutama di hari-hari libur. Jadi jika anda yakin dapat melakukan pendakian tanpa pemandu, katakan saja anda sudah mengenal pendakian kawah ratu, jadi tidak perlu menggunakan pemandu.

Foto POS Pendaftaran pendakian Kawah Ratu / Gunung Salak I

Pendakian ke Kawah Ratu adalah pendakian basah. Hampir 50% track yang dilalui melewati aliran-aliran anak sungai dengan kedalaman bervariasi hingga di atas mata kaki. Jadi anda tidak perlu khawatir kekurangan air. Kami sendiri cukup berbekal 1 botol air 600 ml per orang (untuk saya dan anak perempuan saya lebih dari cukup, namun untuk anak laki-laki saya kurang). Tidak semua air sungai di sepanjang track dapat dikonsumsi. Jika air sungai tersebut jernih, tidak berbau dan berwarna maka air tersebut dapat dikonsumsi, jika terpaksa. Akan lebih baik jika dimasak terlebih dahulu. Namun jika airnya keruh sebaiknya tidak dikonsumsi. Disekitar kawah, air sungai yang mengalir juga jernih, namun berwarna hijau kebiruan dan berbau belerang. Jenis air seperti ini sebaiknya tidak dikonsumsi karena berbahaya untuk tubuh.
  
  

 
Foto Track Basah ke Kawah Ratu

Setelah sekitar 2 jam melakukan pendakian akhirnya kami tiba di kawasan Kawah Mati. Kawasan ini ditandai dengan bau belerang yang sudah mulai tercium, pohon-pohon yang mati merangas, mirip dengan kawasan Hutan Mati Gunung Papandayan. Jangan Puas dulu yah ini masih Kawah Mati belum Kawah Ratu.
 

 Kawasan Kawah Mati Gunung Salak


Foto 360* Kawah Mati

Puas berfoto ria di kawasan kawah mati, kami melanjutkan pendakian. Setelah sekitar 10 menit pendakian kami melewati Danau Situ Hiang yang letaknya di sebelah kanan jalur pendakian dengan jalur menurun. Namun kami tidak turun ke Danau situ hiang karena target utama kami adalah kawah Ratu. Danau Situ Hiang berada pada ketinggian sekitar 1350 m dengan panjang sekitar 70 m dan lebar sekitar 30 m dengan air berwarna kehijauan.

Foto Danau Situ Hiang dari track pendakian kawah ratu

Sektar 15 - 20 menit pendakian dari pertigaan Danau situ Hiang akhirnya kami tiba di Kawah Ratu yang LUAR BIASA INDAH. Keluar dari hutan kami disajikan panorama Kawah Ratu dengan daratan bebatuan terbuka. Di sana sini terlihat asap mengebul yang menandakan Kawah Ratu ini masih aktif. Terdapat beberapa sumber asap yang terasa panas jika terkena semburannya. Terdapat juga beberapa mata air yang bergolak mendidih. 
Sobat pendaki jangan berpuas diri dan berhenti sampai disitu yah. Karena jika kita maju ke depan dan menuruni lembah Kawah Ratu maka kita akan menjumpai pemandangan yang luar biasa berupa sungai berair jernih dengan warna hijau kebiruan. Airnya sendiri terasa dingin. namun dibeberapa tempat yang dekat semburan asap, airnya akan terasa hangat. Benar-benar seperti di surga dimana sungai-sungai mengalir di bawahnya.

Berikut foto-foto Kawah Ratu yang Luar Biasa

 





  



Foto 360* Kawah Ratu

No comments:

Post a Comment

;nnpz','_tapgmz');