Wednesday 25 January 2017

TIPS PENDAKIAN DI MUSIM HUJAN

Awal Januari 2017 lalu saya melakukan pendakian ke Gunung Merbabu, Jawa Tengah via Selo. Pada saat melakukan pendakian saya menjumpai beberapa rombongan pendaki yang turun. Kebanyakan rombongan pendaki tersebut gagal mencapai puncak Gunung Merbabu karena Hujan dan Badai. Rombongan kami sendiri sukses mencapai puncak Gunung Merbabu.

Pertanyaan yang timbul kemudian adalah mengapa rombongan mereka gagal mencapai puncak Gunung Merbabu sedangkan rombongan kami berhasil.

Seperti kita ketahui bersama bulan Januari beberapa wilayah Indonesia memasuki masa musim hujan. Pada saat musim hujan kurang baik untuk melakukan pendakian. Meskipun demikian bukan berarti kita tidak bisa melakukan pendakian di musim Hujan. Ada beberapa tips melakukan pendakian di musim hujan agar pendakian kita sukses, selamat dan usaha yang tidak kecil untuk melakukan pendakian tidak sia-sia. Berikut beberapa Tips melakukan pendakian di musim hujan

I. Tentukan Target Gunung yang akan didaki dan jalur yang akan dipilih

Setelah menentukan pilihan gunung yang akan didaki berikutnya adalah memilih jalur pendakian. Biasanya tiap-tiap gunung memiliki beberapa jalur pendakian. Sebaiknya gunakan jalur pendakian untuk naik dan turun yang sama. Hal ini untuk menghindari tersesat pada saat turun gunung. Karena kita menggunakan jalur yang sama maka pada saat turun gunung kita ingat jalur yang telah kita tempuh pada saat naik sebelumnya. Begitu pula apabila kita tersesat pada saat naik, maka minimal kita masih ingat jalan kembali ke basecamp

Carilah info sebanyak mungkin mengenai jalur yang akan dilalui. Kumpulkan info kondisi basecamp, kondisi pos, kondisi track sepanjang perjalanan, tranportasi menuju base camp. Cari juga info jarak dan waktu tempuh untuk ke tiap-tiap POS. Waktu tempuh ini bisa bervariasi adapun faktor-faktornya adalah :
1. Kondisi fisik pendaki
Kondisi fisik tiap orang berbeda. Untuk ini hanya andalah yang mengetahui berapa kecepatan anda dalam melakukan pendakian.
2. Jumlah barang bawaan
Semakin banyak dan berat barang bawaan anda, maka kecepatan anda juga semakin berkurang.
3. Jumlah orang dalam rombongan
Semakin besar jumlah anggota rombongan biasanya juga menyebabkan waktu tempuh lebih lambat.
4. Kondisi track
Kemiringan, lebar, jenis tanah/batu, kerapatan hutan dari track mempengaruhi kecepatan pendakian
5. Cuaca
Hujan dapat memperlambat pendakian

Waktu yang dibutuhkan ini sangat penting untuk menentukan kapan harus start dari basecamp kapan harus mendirikan tenda, kapan harus summit attact dan kapan harus kembali.

II. Menentukan tanggal dan hari pendakian

Setelah tahapan I ditentukan, maka akan didapat jumlah hari pendakian, hitung pula waktu yang dibutuhkan untuk transportasi dari rumah ke basecamp dan dari basecamp ke rumah. Setelah itu dengan bantuan ramalan cuaca pilihlah tanggal pendakian. Hindari pendakian pada saat musim hujan dengan curah hujan tinggi di sertai angin kencang.

Lalu bagaimana jika anda hanya punya waktu untuk pendakian di saat musim hujan yang mungkin memiliki curah hujan tinggi dan angin kencang???

III. Melihat ramalan cuaca

Meskipun di musim hujan, tidak selalu hujan setiap hari. Kalaupun hujan setiap hari, biasanya juga tidak hujan satu hari penuh. Dan kalaupun hujan satu hari penuh intensitas hujan juga tidak sama dalam satu hari tersebut.

Untuk melihat kondisi cuaca pada saat kita akan melakukan pendakian di tanggal dan gunung yang kita pilih, kita dapat menggunakan bantuan ramalan cuaca (weather forecast). Meskipun tidak selalu 100% akurat namun cukup membantu untuk mempersiapkan strategi waktu pendakian.

Cukup banyak websites yang menyediakan ramalan cuaca secara gratis diantaranya www.weather.comwww.mountain-forecast.comwww.weather-forecast.comhttps://www.meteoblue.com,  www.accuweather.com,  dan lain-lain. Atau anda dapat menggunakan pencariaan di google chrome dengan cara mengisi keyword Gunung Nama weather forecast pada kolom pencarian. Cari juga ramalan cuaca di daerah basecamp. Terkadang cuaca di basecamp dan puncak sedikit berbeda.

Websites tersebut menyediakan informasi ramalan cuaca sampai beberapa bulan ke depan. Semakin dekat tanggal ramalan cuaca dengan tanggal saat ini (current date) maka akurasi ramalan cuaca semakin tinggi. Bahkan beberapa websites menyediakan ramalan kondisi cuaca hingga per jam.

Ada tiga poin penting dalam ramalan cuaca tersebut yaitu suhu, curah hujan dan kecepatan angin. Suhu yang rendah membuat malas bergerak. Curah hujan yang tinggi menghambat pendakian. Angin yang kencang membuat efek suhu terasa lebih dingin dari yang sebenarnya serta dapat merobohkan tenda.

Pilihlah hari dimana pada saat melakukan perjalanan naik tidak hujan atau hujan dengan intensitas rendah/gerimis. Sedangkan pada saat istirahat di tenda tidak masalah jika terjadi hujan lebat. Demikian pula pada saat perjalanan turun di hari terakhir juga tidak masalah jika terjadi hujan lebat sepanjang kita memiliki jas hujan yang baik. Jadi timing pendakian kita dapat disesuaikan dengan timing cuaca.

Jika ramalan cuaca menyebutkan akan terjadi hujan lebat akan terjadi selama beberapa jam di awal pendakian kemudian berkurang intensitasnya, maka sebaiknya menunggu di basecamp dan mulai pendakian jika intensitas hujan berkurang.

Apabila ramalan cuaca menyebutkan akan terjadi hujan lebat di tengah pendakian sebelum mencapai tempat mendirikan tenda, maka kita dapat tetap mulai pendakian dari base camp. Jika hujan lebat terjadi di tengah perjalanan maka kita dapat berhenti dan berlindung dari hujan dengan mengenakan jas hujan dan flysheet dengan catatan ramalan cuaca menyebutkan hujan akan mereda dan masih ada waktu untuk melanjutkan pendakian ke target tempat mendirikan tenda.

Yang bermasalah adalah jika ramalan cuaca menyebutkan waktu hujan lebat tidak mau kompromi dan tidak sesuai dengan tanggal dan timing yang kita rencanakan, Maka pilihannya adalah mengubah tanggal pendakian mencari hari yang lebih baik atau tetap melakukan pendakian dengan resiko di naungi hujan lebat.
Pada saat di tengah pendakian ditimpa hujan lebat pilihannya adalah tetap melanjutkan pendakian hingga ke target tempat mendirikan tenda atau segera mendirikan tenda di area yang memungkinkan mendirikan tenda terdekat. Namun jika anda melakukan hal tersebut perlu strategi tambahan berikut

IV. Siapkan fisik, waktu dan logistik Extra

Kondisi fisik yang baik mutlak diperlukan untuk melakukan pendakian. Jika anda tetap melanjutkan pendakian di bawah hujan lebat, maka kondisi pendakian akan semakin berat dan lambat. Hujan lebat akan menyebabkan kondisi medan menjadi licin, berat, dan sebagian track mungkin berubah menjadi aliran sungai kecil ataupun berlumpur. Selain itu hujan dan angin akan menyebabkan efek suhu menjadi terasa lebih dingin dari suhu yang sebenarnya. Hujan akan menyebabkan barang bawaan menjadi basah dan menyebabkan bobot barang bawaan menjadi bertambah. Jadi perlu kondisi fisik extra untuk menghadapi tambahan bobot bawaan, medan yang menjadi berat, tambahan waktu pendakian serta efek temperatur yang terasa lebih dingin.

Dengan kondisi pendakian yang disebutkan di atas maka otomatis waktu pendakian menjadi lebih lambat. Maka anda harus siapkan atau perhitungkan waktu tambahan dari waktu normal dalam melakukan pendakian tersebut.

Dengan bertambahnya waktu pendakian maka anda juga harus siapkan logistik tambahan pada saat melakukan pendakian di bawah hujan lebat. Logistik tambahan berupa makanan/minuman dan pakaian. Pastikan selalu terdapat pakian yang kering pada saat anda istirahat di tenda. dan untuk perjalanan turun gunung.

V. Gunakan Perlengkapan yang baik
Perlengkapan yang dimaksud disini adalah yang bersentuhan langsung dengan hujan. Seperti jas Hujan, Ransel, Sepatu, Tenda, sarung tangan.

Jas Hujan
Sebaiknya gunakan jas hujan pasangan, atasan dan bawahan/celana. Jenis jas hujan ini lebih melindungi anda dari air hujan.  
Jangan gunakan jas hujan sekali pakai atau jas hujan yang kualitasnya jelek/tipis. Jas hujan seperti ini sangat rawan sobek.

Ransel/Carrier 
Umumnya ransel bahannya tidak 100% waterproof. Umumnya Ransel juga dilengkapi Rain cover. Pastikan rain cover tersebut waterproof anda bisa mengetesnya sebelum melakukan pendakian. Ganti dengan yang waterproof jika raincover bawaan tidak waterproof.

Sepatu
Hujan lebat menyebabkan medan menjadi berat, licin, berlumpur dan tergenang air. Gunakan sepatu gunung yang memiliki sol agak tinggi, bergerigi dan kuat. Gunanya adalah agar tidak terkena genangan air, mencengkram tanah dan tidak rusak pada saat melakukan pendakian.
Jangan lupa membawa sandal minimal dua buah dalam satu rombongan yang tidak terlalu besar (2 - 10 orang). Sandal ini berguna pada saat ingin buang hajat atau shalat pada saat istirahat di tenda. Selain itu juga berguna sebagai cadangan bila ada sepatu yang jebol atau rusak.

Tenda
Gunakan tenda double deck dan dilengkapi dengan flysheet. Perhatikan bahan/material bagian bawah/alas tenda. Beberapa jenis tenda bagian alasnya sudah terbuat dari terpal jadi aman dari basah di bagian bawah tenda. Jika bagian alas tenda terbuat dari bahan parasut atau yang tidak waterproof maka sebaiknya anda membawa alas terpal. Ukuran alas terpal ini harus lebih luas dari ukuran alas tenda. Hal ini dimaksudkan agar terpal dapat ditekuk sedikit ke atas. Jadi meskipun di bawah tenda terdapat genangan air namun tidak tembus ke atas terpal. 
Selain terpal untuk alas dapat juga mengunakan matras. pastikan matras yang digunakan berbahan waterproof.

Sarung Tangan
Pada saat hujan temperatur terasa lebih rendah dari seharusnya. Telapak tangan juga perlu dilindungi jika suhu terlalu dingin. Gunakan sarung tangan berbahan waterproof. Sarung tangan ini harus berbeda dengan sarung tangan yang digunakan pada saat istirahat di dalam tenda.

Payung
Meskipun sudah membawa jas hujan, sebaiknya dalam satu rombongan ada juga membawa payung. Payung ini sangat bermanfaat pada saat mengambil foto di dalam kondisi hujan. Payung juga dapat digunakan untuk menutupi kita pada saat buang hajat dimana tempatnya terbuka. Selain itu dapat digunakan sebagai cadangan jika ada jas hujan yang rusak. Gunakan payung lipat yang tidak terlalu kecil namun juga tidak terlalu besar.

Sleeping Bag
Gunakan sleeping bag yang baik yang dapat menahan dingin pada saat istirahat di tenda.

Jaket
Jaket ini berfungsi untuk menahan dingin bukan untuk menahan hujan. Jadi pastikan kondisi jaket tetap kering pada saat digunakan istirahat di tenda. Pada saat melakukan perjalan naik, Jika temperatur tidak terlalu dingin namun angin berhembus cukup kencang, saya lebih suka memanfaatkan jas hujan sebagai pelindung dingin. Jadi jaket tidak basah, baik dari air hujan ataupun dari keringat. Jadi jaket hanya digunakan pada saat istirahat di tenda. Pada saat summit attact dinihari mungkin temperatur cukup dingin sehingga anda memerlukan mungkin memerlukan jaket. Anda dapat melepas jaket jika suhu badan sudah meningkat dan badan mulai berkeringat. 

GPS
Sebagian besar smartphone sudah dilengkapi GPS. Jadi Smartphone menjadi multifungsi yaitu untuk komunikasi, camera, dan alat navigasi. Instalah aplikasi navigasi berbasis GPS di smartphone anda. Jadi anda bisa mengetahui posisi anda (kordinat dan ketinggian), jarak  dan perkiraan waktu tempuh ke POS berikutnya. Jangan lupa memasukan kordinat masing-masing POS sebagai Waypoint sebelum melakukan pendakian. Beberapa pendaki telah memberikan info kordinat masing-masing POS. Ada bebrapa Gunung yang telah saya catat kordinatnya pada saat saya melakukan pendakian di antaranya Gunung Ciremai, Lawu, Sundoro, Sumbing, Merbabu. Silahkan klik masing-masing link gunung tersebut untuk mendapatkan informasi kordinatnya. Karena Smartphone anda menjadi multifungsi dan sangat vital maka jangan lupa pula membawa power bank.

VI. Packing barang bawaan
Paking merupakan bagian dari pendakian yang sangat penting. Gunakan plastik untuk membungkus barang-barang yang anda bawa terutama pakaian. Sangat penting menjaga pakaian yang dibawa tetap kering agar dapat digunakan pada saat beristirahat di tenda.
Saya lebih suka membungkus pakaian dalam beberapa bungkus dibandingkan menjadikan satu dengan menggunakan satu plastik yang besar.
Bawa beberapa plastik ekstra untuk membungkus pakaian yang kotor atau basah dan untuk membungkus sampah yang kita hasilkan untuk dibawa turun kembali.

VII. Barang yang perlu di bawa
Pada bagian lima telah dibahas sebagian barang bawaan yang harus di bawa. Barang-barang lain yang harus dibawa seperti makanan, minuman, pakaian, senter, perlengkapan masak dan lain-lain sudah banyak dibahas. Jadi tidak akan dibahas di sini. Anda dapat mencari reference barang-barang bawaan yang harus dibawa.

Catatan
Tips-tips ini sifatnya hanya bantuan informasi saja berdasarkan pengalaman penulis. Kondisi di lapangan dan kondisi masing-masing pendaki mungkin tidak sama. Jadi keputusan untuk melakukan pendakian di Musim Hujan adalah mutlak anda yang menentukan dan resikonya juga anda yang akan menanggunya sendiri.

Selamat melakukan pendakian

No comments:

Post a Comment

;nnpz','_tapgmz');