Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Ujung Barat selatan Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten. Kawasan taman nasional ujung Kulon memiliki luas 1.206 km2 yang meliputi wilayah daratan dan lautan dimulai dari semananjung Ujung Kulon, Pulau Peucang dan Pulau Handeuleum.
Taman nasional Ujung Kulon merupakan suaka margasatwa. Beberapa hewan diantaranya hanya terdapat di taman nasional Ujung Kulon. Seperti Badak bercula satu dan harimau jawa. Hewan tersebutlah daya tarik utama Taman Nasional Ujung Kulon. Namun jangan salahdi sana juga banyak terdapat hewan lain seperti Rusa, Banteng, Babi hutan, kancil,, ular, biawak dan lain-lain. Keindahan alam hutan dan pantainyapun sangat luar biasa. Pantai berpasir putih, bersih dan natural serta ombak yang tenang di Pulau Peucang sangat baik untuk berenang ataupun snorkling. Sungguh tempat yang baik untuk bersantai dan beristirahat.
Untuk bertemu dengan Badak dan harimau Jawa tidaklah mudah. Karena jumlahnya yang memang tidak banyak serta habitatnya yang berada jauh di pedalaman hutan Ujung Kulon.
Penginapan di Taman jaya
Penulis sendiri melakukan perjalanan sekitar 20 tahun lalu, menyusuri pesisir pantai bagian selatan Ujung Kulon dengan berjalan kaki, dari Taman Jaya hingga ke Cibunar, dari Cibunar memotong ke Ciadun selanjutnya menyeberang ke pulau Peucang. Selama perjalanan tidak bertemu satupun hewan besar. Mungkin hewannya pada takut karena kami berjalan dalam rombongan sekitar 13 orang. Namun kami cukup beruntung karena dapat melihat kawanan hewan herbivora seperti Banteng, rusa di padang rumput cidaon yang letaknya persis di seberang pulau Peucang. Perjalanan tersebut menempuh jarak darat sekitar 38 km ditempuh selama berangkat pagi dan tiba di Cidaun menjelang magrib. Sungguh perjalanan yang cukup melelahkan. Dalam perjalanan tersebut kami berpapasan dengan rombongan yang baru saja selesai ziarah di gua Sanghiang sirah.. Cibunar merupakan muara sungai yang cukup jernih, disitu kami mengisi ulang persedian air kami.
Muara Sungai dan shelter Cibunar
Di pulau Peucang kami bermalam di penginapan yang tersedia di pulau tersebut.. Kesokan harinya pagi-pagi kami berenang di pantai pulau Peucang yang berpasir putih, bersih, berair jernih dan berombak tenang. Siangnya kami kembali menyeberang ke Cidaun dan berjalan menuju Tanjung Layar. Di Tanjung layar terdapat menara mercu suar. Kami sempat naik me menara mercu suar untuk melihat pemandangan ujung kulon dari menara Setelah itu kembali ke Cidaun melihat kawanan binatang herbivora di padang rumput cidaun. Malamnya kami kembali bermalam di Pulau Peucang, dan Kesokan harinya kemblai ke Labuhan dengan menggunakan perahu motor ke Labuan.
Padang rumput dan menara pengawas Cidaun
Pantai Pulau Peucang
Gua Sanghiang Sirah
Mercu suar Tanjung Layar
Peta Taman nasional Ujung Kulon
Bagaimana Cara Kesana
Meskipun Taman Nasional Ujung Kulon merupakan tempat wisata yang sangat menarik, namun sangat disayangkan infrastrukturnya tidak tertata dengan baik. Ada beberapa alternatif untuk ke Ujung Kulon. Pertama menggunakan jalan darat sampai ke kota Labuan. Dari Labuan dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu motor atau jalan darat ke Taman Jaya. Dari sinilah hal yang amat disayangkan dimulai. Kondisi jalan darat Labuan Taman Jaya sangat parah. Info terakhir yang saya dengar setelah 20 tahun kondisi jalan masih belum berubah. Sedangkan menggunakan perahu harus merogoh kocek ratusan ribu rupiah. Sesampai di Taman Jaya kondisi yang memprihatinkan juga terjadi pada penginapan yang ada, yang kelihatan kurang terpelihara. Demikian pula dengan penginapan yang berada di pulau Peucang. Dari Taman Jaya selanjutnya dapat dilakukan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri pantai ujung Kulon hingga Pulau Peucang dan kembali bisa dengan rute yang berbeda (lihat peta di atas). Namun harus diingat untuk alternatif ini anda harus memiliki kondisi tubuh yang bugar dan perbekalan dan perlengkapan yang memadai, karena perjalanan tersebut membutuhkan waktu beberapa hari. Alternatif lain adalah dari taman jaya anda dapat menggunakan perahu motor ke Pulau Peucang ataupun ke Pulau Handeuleum. Namun untuk alternatif ini anda harus merogoh kocek ratusan ribu rupiah lagi untuk sewa perahu motor. Jadi wisata ke Ujung Kulon adalah wisata yang mahal dan menyebabkan banyak wisatawan yang harus berfikir ulang untuk mengunjungi Taman nasional Ujung Kulon. Sungguh sayang sekali.